Published by I Putu Arka Suryawan at Tue May 27 2025
Pernahkah Anda duduk dalam rapat di mana seorang data scientist mempresentasikan temuan yang terdengar seperti mereka berbicara dalam kode rahasia? Anda tidak sendirian. Kesenjangan antara analisis data teknis dan pemahaman bisnis adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi organisasi saat ini. Tapi ini kabar baiknya: Anda tidak perlu gelar PhD dalam statistik untuk memahami data dan menggunakannya untuk mendorong keputusan bisnis yang lebih baik.
Ketidaksesuaian antara data scientist dan profesional bisnis bukanlah tentang kecerdasan—ini tentang bahasa. Data scientist hidup dalam dunia algoritma, signifikansi statistik, dan jargon teknis. Profesional bisnis fokus pada hasil, pertumbuhan, dan solusi praktis. Tidak ada perspektif yang salah, tapi keduanya sering tidak diterjemahkan dengan baik satu sama lain.
Bayangkan seperti memiliki seorang chef brilian dan pelanggan yang lapar yang tidak berbicara bahasa yang sama. Chef tahu persis cara membuat hidangan luar biasa, tapi jika mereka tidak bisa mengkomunikasikan apa yang membuat setiap hidangan istimewa, pelanggan mungkin melewatkan pilihan terbaik.
Kesenjangan komunikasi ini merugikan bisnis lebih dari sekadar kebingungan. Ini menyebabkan:
Langkah pertama dalam menjembatani kesenjangan ini adalah membangun kosakata bersama. Anda tidak perlu menjadi ahli statistik, tapi memahami konsep kunci akan membuat percakapan lebih produktif.
Alih-alih tersesat dalam istilah teknis, fokus pada makna bisnis di balik data. Ketika seorang data scientist menyebutkan "korelasi," tanyakan pada diri sendiri: "Apa arti hubungan ini untuk pelanggan kami?" Ketika mereka membahas "interval kepercayaan," pikirkan: "Seberapa yakin kita bisa dengan keputusan ini?"
Berikut pendekatan praktis: buat dokumen terjemahan sederhana untuk tim Anda. Daftarkan istilah data umum bersama implikasi bisnisnya. Misalnya, "signifikansi statistik" mungkin diterjemahkan menjadi "kita bisa mempercayai hasil ini cukup untuk membuat keputusan berdasarkannya."
Ingat, tujuannya bukan menjadi data scientist sendiri. Ini untuk menjadi cukup fasih dalam bahasa mereka untuk mengarahkan percakapan menuju nilai bisnis.
Visual storytelling data adalah senjata rahasia Anda untuk memahami analisis kompleks. Chart yang tepat bisa membuat perbedaan antara kebingungan dan kejelasan, antara data dan insight.
Mulai dengan dasar-dasar: bar chart untuk perbandingan, line graph untuk tren dari waktu ke waktu, dan scatter plot untuk hubungan antar variabel. Tapi jangan berhenti di situ. Minta tim data Anda untuk membuat visualisasi yang berbicara langsung pada pertanyaan bisnis Anda.
Misalnya, alih-alih output model statistik kompleks, minta perbandingan sederhana sebelum-dan-sesudah yang menunjukkan bagaimana kampanye marketing mempengaruhi penjualan. Daripada matriks korelasi, minta chart yang menunjukkan perilaku pelanggan mana yang memprediksi nilai seumur hidup yang lebih tinggi.
Visualisasi paling efektif menceritakan sebuah cerita. Mereka harus memiliki awal yang jelas (situasi saat ini), tengah (apa yang diungkapkan data), dan akhir (tindakan apa yang harus diambil). Jika Anda melihat chart dan tidak bisa langsung memahami keputusan apa yang membantu Anda buat, minta versi yang lebih sederhana.
Warna dan desain juga penting. Gunakan warna yang konsisten di semua laporan Anda, sorot poin data paling penting, dan selalu sertakan label yang jelas. Diri Anda di masa depan (dan kolega Anda) akan berterima kasih.
Belajar menginterpretasi hasil data seperti mengembangkan indera baru. Pada awalnya, semuanya mungkin terasa luar biasa, tapi dengan latihan, pola menjadi lebih jelas dan insight lebih jelas.
Mulai dengan mengajukan pertanyaan yang tepat. Alih-alih "Apa yang ditunjukkan data ini?" coba "Keputusan apa yang bisa kita buat berdasarkan data ini?" Ini mengalihkan fokus dari detail teknis ke nilai bisnis.
Perhatikan konteks. Peningkatan 10% dalam traffic website mungkin luar biasa jika terjadi selama musim sepi, tapi mengkhawatirkan jika terjadi selama push marketing terbesar tahun ini. Selalu tanyakan: "Dibandingkan dengan apa?" dan "Mengapa ini mungkin terjadi?"
Cari tren, bukan hanya snapshot. Satu poin data memberi tahu Anda sangat sedikit, tapi serangkaian poin data bisa mengungkap insight kuat tentang arah dan momentum. Apakah kepuasan pelanggan membaik dari waktu ke waktu? Apakah biaya cenderung naik? Pola-pola ini lebih penting daripada pengukuran individual.
Jangan takut mempertanyakan hasil yang mengejutkan. Jika data menunjukkan sesuatu yang bertentangan dengan pengalaman bisnis Anda, gali lebih dalam. Entah Anda akan menemukan insight berharga yang belum Anda pertimbangkan, atau Anda akan mengungkap masalah kualitas data yang perlu ditangani.
Tujuan akhir dari setiap analisis data adalah tindakan. Data mentah, bahkan yang divisualisasikan dengan indah, tidak memiliki nilai sampai mendorong keputusan yang lebih baik dan hasil yang ditingkatkan.
Ubah temuan menjadi rekomendasi dengan menghubungkan pola data ke tindakan bisnis spesifik. Jika tiket customer support melonjak setiap Senin, perubahan operasional apa yang bisa meratakan puncak itu? Jika fitur produk tertentu berkorelasi dengan retensi yang lebih tinggi, bagaimana Anda bisa menekankan fitur-fitur itu dalam marketing Anda?
Buat kerangka kerja sederhana untuk mengubah insight menjadi rencana aksi. Untuk setiap temuan signifikan, tanyakan: Apa artinya ini untuk bisnis kami? Apa yang harus kami lakukan berbeda? Siapa yang perlu terlibat? Apa dampak yang diharapkan? Kapan kita harus menilai ulang?
Dokumentasikan insight dan tindakan Anda. Buat sistem pelacakan sederhana yang menunjukkan keputusan berbasis data mana yang telah Anda buat dan hasilnya. Ini membangun kepercayaan pada pendekatan analitis Anda dan membantu Anda menyempurnakan proses dari waktu ke waktu.
Ingat, tidak setiap insight memerlukan tindakan segera. Beberapa data hanya mengkonfirmasi apa yang sudah Anda ketahui, yang juga berharga. Yang lain mungkin menyarankan eksperimen daripada perubahan besar. Kuncinya adalah bersikap sengaja tentang bagaimana Anda merespons apa yang dikatakan data kepada Anda.
Menjembatani kesenjangan antara data science dan bisnis bukanlah tujuan—ini adalah perjalanan berkelanjutan. Mulai kecil, bersabar dengan diri sendiri, dan rayakan kemajuan sepanjang jalan.
Mulai dengan mengidentifikasi satu pertanyaan bisnis yang ingin Anda bantu jawab dengan data. Bekerja dengan tim data Anda untuk mengeksplorasi pertanyaan itu bersama, fokus pada pemahaman daripada hanya mendapatkan hasil. Gunakan pengalaman ini untuk membangun kepercayaan diri dan keterampilan komunikasi Anda.
Saat Anda menjadi lebih nyaman dengan data, Anda akan menemukan diri Anda mengajukan pertanyaan yang lebih baik, membuat keputusan yang lebih berdasar, dan melihat peluang yang mungkin terlewat orang lain. Anda akan menjadi penerjemah antara dunia teknis dan bisnis, menambah nilai luar biasa pada organisasi Anda.
Masa depan adalah milik bisnis yang bisa secara efektif menggabungkan insight manusia dengan kecerdasan data. Dengan mengembangkan kemampuan Anda untuk bekerja dengan data tanpa kewalahan oleh kompleksitasnya, Anda memposisikan diri sendiri dan organisasi Anda untuk sukses dalam dunia yang semakin berbasis data.